logo

Gerakan “Kita Mulai Sekarang”: Upaya Mendukung Sustainable Tourism

Selasa, 22 Oktober 2024

INDONESIA – Tak hanya fokus mengejar jumlah kunjungan wisatawan ke Indonesia. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) juga terus berupaya menerapkan sustainable tourism atau pariwisata berkelanjutan di Indonesia.

Bagi Sobat Parekraf yang belum tahu, sustainable tourism adalah pengembangan konsep pariwisata berkelanjutan yang dapat memberikan dampak jangka panjang. Tidak sekadar memberikan rasa senang, sustainable tourism diharapkan berdampak baik bagi lingkungan, sosial, budaya, serta ekonomi yang lebih luas bagi seluruh masyarakat lokal maupun wisatawan yang berkunjung.

Pengembangan dan penerapan sustainable tourism di Indonesia menjadi salah satu langkah penting dalam upaya membangkitkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf) secara luas. Sehingga, diharapkan dapat membangkitkan ekonomi dan membuka lapangan kerja seluas-luasnya.

Dalam mengembangkan sustainable tourism, Kemenparekraf/Baparekraf memiliki empat pilar fokus yang dikembangkan: pengelolaan berkelanjutan (bisnis pariwisata), ekonomi berkelanjutan (sosio ekonomi) jangka panjang, keberlanjutan budaya (sustainable culture) yang harus selalu dikembangkan dan dijaga, serta aspek lingkungan (environment sustainability).

Untuk dalam mendukung penerapan salah satu pilar environment sustainability di Indonesia, Kemenparekraf/Baparekraf meluncurkan gerakan yang berfokus pada lingkungan hidup, yakni “Kita Mulai Sekarang” untuk wisatawan nusantara, dan kampanye “Every Step Matters” untuk wisatawan mancanegara. Lantas, apa itu gerakan “Kita Mulai Sekarang”?

Mengenal Gerakan “Kita Mulai Sekarang”

Gerakan “Kita Mulai Sekarang” menjadi sebuah kampanye mitigasi dan adaptasi yang ditetapkan secara nasional. Hal ini juga bertujuan untuk menyosialisasikan terkait dampak perubahan iklim terhadap sektor pariwisata, khususnya penerapan environment sustainability. Sehingga, diharapkan dapat menyadarkan wisatawan untuk lebih peduli terhadap lingkungan.

Peluncuran gerakan “Kita Mulai Sekarang” merupakan bukti kontribusi Kemenparekraf/Baparekraf terhadap penurunan emisi di dunia pada 2030, dan isu perubahan iklim di sektor pariwisata, sesuai dengan ketetapan Paris Agreement (2015).

Berfokus untuk mendorong pariwisata berkualitas dan berkelanjutan di Indonesia, gerakan “Kita Mulai Sekarang” ditargetkan dapat menurunkan emisi karbon di sektor pariwisata hingga 50% pada 2030, dan mencapai zero emission pada 2045.

Memiliki konsep “bersahabat” dengan alam dan lingkungan, menjadi salah satu aset penting bagi pariwisata Indonesia untuk mendatangkan banyak wisatawan. Terlebih lagi, saat ini semakin banyak wisatawan yang berwisata dengan mempertimbangkan aspek lingkungan dan budaya.

Bahkan, menurut sebuah survei yang dikutip oleh Kompas.com, sekitar 72% wisatawan lokal mulai bergerak dan memilih wisata berkelanjutan. Menariknya lagi, sekitar 55% wisatawan global lebih memilih wisata berkelanjutan dibandingkan dengan destinasi wisata lainnya.

Fakta Logo “Kita Mulai Sekarang”

Gerakan “Kita Mulai Sekarang” memiliki logo telapak kaki dengan perpaduan warna biru dan hijau. Setiap pemilihan visual logo dan warna memiliki makna yang sangat dalam.

Visual telapak kaki pada logo “Kita Mulai Sekarang” bermakna perjalanan atau wisata dapat membawa dampak yang positif maupun negatif. Sementara itu, warna biru pada logo melambangkan dampak dari dekarbonasi, dan warna hijau mangrove merepresentasikan aksi dekarbonasi melalui penanaman pohon.

Dengan kata lain, pemilihan logo tersebut diharapkan dapat mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk lebih peduli terhadap destinasi wisata, sekaligus bekerja sama memerangi isu perubahan iklim yang ekstrem di sektor pariwisata.

Hal paling simpel yang bisa Sobat Parekraf lakukan dalam mendukung gerakan ini adalah menjaga kebersihan lingkungan dari destinasi yang kita kunjungi. Yuk, kita mulai sekarang, Sob! Cover: Ilustrasi pelestarian budaya gendang beleq dari Lombok (Shutterstock/Harry Hermanan).*(sumber:kemenparekraf.go.id)

error: